THOUSANDS OF FREE BLOGGER TEMPLATES

Selasa, 06 Mei 2008

Dua Sahabat

Andang kembali memandangi sawah-sawah yang menguning dikaki bukit. Sawah itu menghampar diantara dua desa. Dia mengusap peluh yang melelh di kedua pelipisnya. Dia baru saja melakukan panen bersama penduduk.

Bebrapa saat kemudian, ia beristirahat. Matahari siang itu sangat terik. Sambil bersiul kecil, dia melihat anak-anak petani bermain diatas batang-batang padi yang baru saja disingkirkan orangtua mereka.

Seorang pemuda datang menuju tempatnya beristirahat. Andang melihat pemuda itu dari jauh. Dia bertanya kepada seorang petani. Siapa gerangan yang datang menuju ke arahnya? Ah,siapa dia? Andang makin ingin tahu.

Belum sampai benar pemuda itu di dekatnya., Andang langsung berdiri. Lalu secepatnya berlari . . . .

Zodi! Teriaknya

Andang! Balas pemuda itu.

Kapan kamu datang ?

Kemarin sore. Tadi aku mampir dulu di rumahmu. Tapi, kamu tidak ada. Setelah kutanya kesana kemari, ternyata kamu ada disini. Bagaimana keadaanmu sekarang ?

Setelah lulus sekolah pertanian, aku langsung kembali ke desa kita dan mulai berbakti disini. Lihatlah! Aku bertugas sebagai Penyuluh Pertanian. Bagaimana denganmu ?

Aku baru saja lulus beberapa waktu lalu. Tujuanku tidak lain, ya, desa kita.

Jadi?

Ya!

Kita bersatu lagi1

Ya, kamu dibidang pertanian dan aku dibidang koperasi. Cocok, bukan?

Wah,sangkaku kamu betah dikota! Olok Andang

Tidak! Tujuanku adalah mendirikan koperasi. Dengan cara itu aku bisa mengamalkan ilmuku dan berbakti untuk desa ini. Tujuan lain agar petani kita terhindar dari perangkap lintah darat. Bagaimana, setuju?

Setuju sekali! Syukurlah! Kamu benar-benar hebat, Zod !

Kamu yang hebat, Ndang! Sebab, janjimu telah terbukti. Masih ingatkah kamutentang janji kita diruang rumah sakit dahulu ?

Ya, ya! Janji kita …

Ya, sudahlah. Yang penting kita buktikankepada ibu pertiwi bahwa janji kita bukan sekedar janji belaka, balas Zodi.

Andang menoleh ke tempat petani-petani. Aku akan mengikuti jejakmu. Baktimu sungguh luar biasa. Petani kita sudah mampu melipatgandakan hasilnya. Karena siapa? Karena kamu juga. . .

Semoga kamu pun lebih berhasil, harap Andang

Matahari mulai meredupkan sinarnya. Itu suatu tanda bahwa esok akan datanghariyang lebih cerah.

0 komentar: